02 Juni 2008

Lebih Segar dengan Si-Tie dan Pa-Tie!

Sekarang, berjejer dua orang makhluk yang berjudul si-Tie dan Pa-Tie di samping kanan mejaku. Setelah sekian lama bersendiri di ruangan ini, akhirnya takdir mengantarkanku untuk mendengar dan menyaksikan dua makhluk gokil ini meributkan hal-hal yang sepele. Guyonan yang norak, ledekan bergaya brutalism yang ga kenal cemen2 melankolis, dan anarkisme ala barbarian yang ga kenal ampun (mreka kadang lupa bahwa sedang berada di dalam kantor, bukan di medan tempur). Dan...adakah yang tau, bahwa aku kembali merasakan hangatnya sebentuk persaudaraan, semua itu kembali muncul saat aku nyengir2 kuda menjadi saksi atau bahkan kadang korban akibat dari kerusuhan mereka, setiap harinya titik2 kehangatan itu membawakan aku kekuatan, memberikan spirit cerianya kehidupan. Ya, tiba2 aku menyadari..berapa lama sudah aku tenggelam, seperti tersesat di planet yang berpenghunikan makhluk2 bermuka kalkulator; tegang, statis, dan pasti. Ketika aku menceracau menjadi diriku sendiri, maka mereka memincingkan mata, seolah berkata: ’hey, sepertinya kau tak pantas menjadi bagian golongan kami, tidak anggun, tidak beradab pula’. Hmm..tapi menurutku, lebih baik orang yang menunjukkan muka jeleknya daripada orang yang cantik tapi dia berlapis topeng di panggung ketoprak.

Sekarang, hariku menjadi lebih segar dengan makhluk2 yang mungkin sering dipandang sebelah mata oleh beberapa penghuni kantor ini, si-Tie dengan botol minum bimolinya dan pa-Tie dengan tempat minum gentongnya yang ga pernah dicuci. Atau..mungkin inilah duniaku..? Dunia akar rumput yang sangat polos dan sederhana, tanpa ambisi jabatan, dan cukup bersyukur dengan kehadiran penghuni meja sebelah yang bisa diajak makan bareng; menu mewah warung tegal: oseng2 kulit melinjo+ikan teri. Hmm..sepertinya aku telah menemukan jejak untuk kembali pulang. Ke rumah. Beriring dengan semakin penuhnya kekuatanku karena konsumsi suplemen dari segarnya hariku. Dengan si-Tie dan pa-Tie.

Jatiwaringin, 1 Mei 2008

0 komentar: